Rabu, 19 Agustus 2009

PROJECT

Mahasiswa disarankan dapat berlatih mengumpulkan sendiri data primer atau sekonder di bawah bimbingan fasilitator. Di bawah ini diberikan beberapa petunjuk umum.
1. Rancang sebaik-baiknya borang perekam data pengamatan
o tentukan peubah-peubah pengamatan
o identifikasikan objek-objek pengamatan sampai dengan satuan-satuan pengamatan
o untuk formulir perekam data atau kuesioner gunakan kertas yang tidak mudah rusak; gunakan alat tulis yang dapat mencatat jelas, tidak mudah luntur, tetapi mudah dikoreksi jika diketahui ada kesalahan dalam mencatat hasil pengamatan. Jangan tunda bilamana ralat diperlukan!
2. Periksa kesahihan dan keterandalan borang. Tera/uji instrumen ukur/penilai sebelum di-gunakan. Evaluasi dan lakukan perbaikan yang diperlukan.
3. Pencatatan hasil pengamatan sebaiknya dibuat dalam dua rangkap tetapi bukan dengan salinan tangan melainkan dengan menggunakan kertas karbon atau kemudian difotokopi. Berkas duplikat disimpan terpisah. Ini untuk menjaga kemungkinan hilangnya salah satu dari berkas pengamatan.
4. Catat data peubah-peubah incidental, suasana atau kejadian penting yang dapat mem-pengaruhi mutu data. Misalnya untuk peubah-peubah konkomitan atau satuan pengamatan tidak dapat memberikan data: tidak berespons, data dinyatakan sebagai hilang karena tidak dapat diandalkan, atau kondisi untuk penelitian tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam suatu setting rancangan kajian.
5. Lakukan pengumpulan data dengan cermat dan teliti sesuai dengan apa yang telah di-rumuskan dalam rancangan pengumpulan data. Jika ketika pengumpulan data terpaksa dilakukan modifikasi (berdasarkan alasan yang kuat dan dapat dibenarkan) maka catat dan ingat hal itu. Karena ini perlu diperhatikan dalam analisis data kelak.
6. Jangan tunda pemeriksaan dan penyuntingan terhadap data pengamatan yang baru selesai direkam. Perhatikan jawaban-jawaban yang diberikan atas pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban-jawaban tertutup. Apakah dijawab sesuai dengan salah satu dari pilihan-pilihan jawaban yang disediakan? Untuk jenis data ini sebaiknya pilihan-pilihan jawaban diberikan dalam bentuk sudah disandikan.
7. Untuk setiap pertanyaan dengan jawaban verbal terbuka, daftarkan jawaban-jawaban verbal tersebut. Ini kelak akan diperlukan dalam penggolongan jawaban-jawaban sebelum dapat disandikan.
8. Perhatikan adanya perintah ‘loncat’ yang mengikuti jawaban tertentu atas suatu pertanyaan dalam kuesioner. Beri tanda * untuk tiap jawaban atas pertanyaan yang diloncati.
9. Jika ada terjadi, pertanyakan mengapa satu atau beberapa pertanyaan tidak dijawab. Apakah karena kealfaan atau kelengahan enumerator, responden tidak bersedia memberikan jawabannya atau pertanyaan tidak dimengerti responden? Usahakan untuk melengkapinya. Jika terpaksa baru beri tanda * untuk tiap jawaban kosong.
10. Untuk suatu kuesioner buat suatu “buku sandi” berupa suatu tabel yang memuat keterangan yang disusun urut (baris) sesuai urutan dalam kuesioner menurut lajur-lajur:
 Nama ringkas peubah-peubah
 Lambang peubah-peubah (maksimum 8 karakter)
 Lokasi peubah
 Panjang dan format data untuk rekaman elektronis
 Rentang keterandalan (minimum dan maksimum)
 Jenis data (nominal, ordinal, hedonik, tingkat intensitas, cacah, selang, nisbah)
 Lambang dan definisi kategori/skala/skor untuk peubah kategorik (nominal, ordinal, peringkat, hedonik dan tingkat intensitas) atau kelas-kelas dari data asal berskala pengukuran selang atau nisbah untuk tiap pertanyaan dengan jawaban-jawaban tertutup
 Catatan (mengacu nomor lampiran untuk kategori-kategori verbal jawaban-jawaban terbuka, adanya perintah loncat untuk jawaban yang bagaimana, satuan ukur yang digunakan untuk tiap peubah numerik)
Sebagian besar pekerjaan pembuatan buku sandi ini umumnya dapat dikerjakan sebelum pe-ngumpulan data dilakukan. Pekerjaan ini memerlukan cukup banyak waktu dan kecermatan tinggi tetapi banyak gunanya:
(i) kemungkinan untuk perbaikan atau penyempurnaan kuesioner
(ii) petunjuk-petunjuk untuk:
- pemasokan data ke dalam suatu media perekam elektronik
- pengguna data rekaman elektronik, penyuntingan, dan verifikasi data dengan menggunakan fasilitas komputer
- penyusunan rancangan-rancangan pengolahan data maupun keluaran
Sebelum memasok data perlu juga diperhatikan struktur berkas data yang akan direkam nanti. Yaitu yang diperkirakan memberikan struktur data masukan yang efektif dan efisien untuk pengolahan data kelak di samping masalah daya tampung lembar kerja.
Struktur data gugus data yang dikumpulkan dengan metode percobaan ditentukan oleh struktur “rancangan perlakuan”, “rancangan pengendalian” dan satuan-satuan pengamatan yang digunakan.
Pemasokan data dengan Minitab dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas-fasilitas untuk layar menu utama, lembarkerja (termasuk penggunaan lembarkerja lain, seperti Excel) atau keduanya silih berganti.
Sebelum data pasokan direkam ada baiknya semua lajur data (peubah) diberi nama. Panjang nama untuk tiap peubah (lajur) sebaiknya diambil delapan karakter. Gunakan sebaiknya ketentuan ini meskipun terpaksa harus melakukan penyingkatan nama. Jangan sampai membuat nama yang masih berkonotasi tetap sebagai lambang belaka seperti ‘Y’untuk C1, ‘X1’ untuk C2, dan seterusnya.
Perekaman data pasokan dapat saja dilakukan meskipun data belum tuntas dipasok, ber-ulangkali, sampai seluruh data untuk suatu berkas data selesai dipasok. Ini penting dilakukan untuk mengurangi peluang data yang sudah dipasok lenyap, misalnya akibat terjadi gangguan mendadak terhadap sediaan tenaga listrik.
Pemasokan data untuk suatu berkas data mungkin belum tuntas dan peneliti ingin me-lanjutkannya. Atau pemasokan data sudah diselesaikan tetapi kini peneliti ingin memeriksa dan menyunting data rekaman tersebut. Berkas data tersebut harus dipanggil atau diimpor. Perintah dan anakperintah Minitab yang digunakan tergantung pada cara berkas data semula disimpan.
Memasok Data
Perhatikan menu utama “File”!
Sebelum memasok data perlu diperhatikan struktur berkas data yang akan direkam. Yaitu, yang diperkirakan memberikan struktur data masukan yang efektif dan efisien untuk pengolahan data kelak disamping masalah kapasitas tampung lembarkerja.
Struktur gugus data yang dikumpulkan dengan metode percobaan ditentukan oleh struktur borang rekam menurut ‘lay-out’ rancangan pengumpulan data.
Pemasokan data dengan Minitab dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas-fasilitas untuk layar menu utama, lembarkerja (termasuk lembarkerja lain, seperti Excel) atau keduanya silih berganti.
Sebelum data pasokan direkam ada baiknya semua lajur data (peubah) diberi nama. Panjang nama untuk tiap peubah (lajur) sebaiknya diambil delapan karakter. Gunakan sebaiknya ketentuan ini meskipun terpaksa harus melakukan penyingkatan nama. Jangan sampai membuat nama yang masih berkonotasi tetap sebagai lambang belaka seperti ‘Y’untuk C1, ‘X1’ untuk C2, dan seterusnya.
Merekam Data Pasokan
Perekaman data pasokan dapat saja dilakukan meskipun data belum tuntas dipasok, berulangkali, sampai seluruh data untuk suatu berkas data selesai dipasok. Ini penting dilaku-kan untuk mengurangi peluang data yang sudah dipasok lenyap, misalnya akibat terjadi gangguan mendadak terhadap sediaan tenaga listrik.
Perekaman berkas data dapat dilakukan sebagai berikut:
 klik “File”
 klik “Save Worksheet” atau “Save Worksheet As”;
Dengan pilihan pertama berkas akan disimpan dalam bentuk berkas data Minitab berekstensi “mtw”. Sedangkan dengan pilihan kedua tersedia beberapa pilihan, yaitu sebagai berkas data
 dari Save in tentukan alamat berkas data akan disimpan: pada ‘drive’ apa dan direktori apa?
 ketik nama yang dikehendaki untuk berkas data yang akan disimpan
 berkas data: Minitab (ekstensi mtw), Minitab portable (ekstensi mtp), Quattpro
 tentukan (klik) tipe simpan berkas data yang diinginkan, yaitu apakah sebagai berkas data: Minitab (ekstensi mtw), Minitab portable (ekstensi mtp), Quattpro
 tentukan (klik) tipe simpan berkas data yang diinginkan, yaitu apakah sebagai berkas data: Minitab (ekstensi mtw), Minitab portable (ekstensi mtp), Quattpro
Ada dua kemungkinan dalam menyiapkan berkas data masukan yang dapat digunakan Minitab, yaitu:
• dari penggunaan piranti-lunak Minitab sendiri
• dari penggunaan piranti-lunak lain.
Tipe-tipe dari berkas data yang dibuat itu ialah Minitab (*.mtw), Minitab Portable (*.mtp), Excel (*.xls), Quattro Pro (*.wb1, wq1), 1-2-3 (.wk?), Symphony (*wr?), dBase (*.dbf), Text (*.txt), Data (*.dat), atau All (*.*).
Pemasokan data untuk suatu berkas data mungkin belum tuntas dan peneliti ingin me-lanjutkannya. Atau, pemasokan data sudah diselesaikan tetapi kini peneliti ingin memeriksa dan menyunting data rekaman tersebut. Berkas data tersebut harus dipanggil atau diimpor. Perintah dan anakperintah Minitab yang digunakan tergantung pada cara berkas data semula disimpan.
Berkas data Minitab (*.mtw) dapat direkam/diekspor dan diimpor dalam waktu tercepat daripada berkas-berkas data lainnya, tetapi hanya dapat digunakan oleh Minitab sendiri saja. Namun bersifat tidak 'portable, yaitu tidak dapat digunakan oleh Minitab pada dua komputer berlainan jenis. Misalnya, dari mikro-komputer (PC) ke minikomputer/main-frame atau sebaliknya. Sedangkan berkas data MTP dapat digunakan oleh Minitab pada dua jenis komputer berbeda.
Langkah-langkah dalam mengimpor suatu berkas data adalah sebagai berikut:
 klik File
 klik Open worksheet
 tentukan (klik, ketik) alamat berkas data: drive, direktori, dan nama berkas data yang dipanggil
 pilih dan klik tipe berkas data yang dimaksud.
Ada empat kaidah yang dapat dipegang dalam langkah pengenalan data, yatu:
a. Jangan berusaha langsung menganalisis data sebelum kita mengerti apa yang diukur (satuan percobaan/contoh, satuan pengamatan, satuan evaluasi), untuk peubah apa saja, definisi serta cara pengukurannya dan mengapa pengukuran-pengukuran tersebut dilakukan.
b. Mengetahui metode dan rancangan pengumpulan data yang digunakan.
c. Mengetahui struktur data.
d. Peubah pengamatan: satuan amat atau satuan evaluasi, satuan ukur dan keseksamaan pengukuran, dan definisi untuk lambang-lambang (sandi-sandi) yang digunakan untuk atribut-atribut suatu peubah kategoris atau kelas-kelas dari suatu peubah berskala pengukuran selang atau nisbah.
Kaidah-kaidah tersebut berlaku terhadap pemilik data (peneliti), baik dalam situasi akan menganalisis sendiri maupun untuk berkonsultasi dengan seorang statistisi. Apalagi terhadap orang lain yang akan menggunakan data bukan miliknya sendiri untuk suatu keperluan. Misalnya, seorang statistisi menggunakan suatu gugus data masalah nyata sebagai suatu referensi untuk suatu kajian aspek tertentu dalam statistika.
Kaidah pertama dapat dijawab dengan menelaah kembali:
a. ‘Pertanyaan-pertanyaan’ penelitian, yaitu pernyataan-pernyataan masalah dan (jika ada) pernyataan-pernyataan hipotesis.
b. Rancangan pengumpulan data. Termasuk dalam hal ini adalah pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya peubah-peubah proksi. Untuk suatu penelitian, buku sandi dapat memberikan sebagian dari keterangan yang diperlukan.
Kaidah kedua dapat ditanggap dengan menelaah kembali apa metode pengumpulan data yang digunakan: kajian observasional, survei contoh peluang, ataukah percobaan contoh? Termasuk dalam hal ini ialah sampai berapa jauh asas pengacakan dapat diterapkan dan terhadap apa. Jika pengacakan yang dipraktikkan jauh dari memadai, maka suatu eksplorasi data atau penyenaraian dapat dipertimbangkan. Bagaimana rancangan perlakuan dirumuskan dan dilaksanakan? Apa rancangan percobaan atau rancangan prosedur pemetikan contoh acak yang digunakan? Apa rancangan pengamatan yang digunakan dan mengapa rancangan tersebut dipilih? Apa ke-terbatasan dari peubah-peubah yang diamati?
Sedangkan kaidah ketiga dapat dijawab dengan menelaah kembali: (i) pertanyaan dalam pernyataan-pernyataan masalah (dan jika ada pernyataan hipotesis) dan (ii) rancangan pe-ngumpulan data yang digunakan.
Untuk memeriksa kelengkapan dan mutu data ada beberapa perintah Minitab yang dapat digunakan untuk keperluan penyuntingan data, misalnya ialah Perintah-perintah Minitab seperti INFO, TALLY, DOTPLOT, DESCRIBE, PLOT, atau BOX-PLOT. Pada tahap ini kita belum perlu menggunakan anak-perintah BY.
INFO
Memberikan daftar semua peubah dan nama-namanya (jika ada) , N, dan N* (missing observations) dalam suatu berkas data pada layar data.
INFO C C ...C
Memberikan keterangan hanya untuk peubah-peubah yang diminta saja.
Penggunaan perintah INFO di bawah ini
MTB > INFO C1-C10
COLUMN NAME COUNT
C1 PARITAS 116
C2 UMBILIK 116
C3 UTERINA 116
C4 USIA_IBU 116
C5 PNDIDIKN 116
C6 GESTASI 116
C7 HIPRTNSI 116
C8 BRTLBAYI 116
C9
C10

Dari keterangan ditayangkan di atas kita mengetahui bahwa berkas data pada layar data terdiri atas delapan peubah, bukan 10 seperti dicoba tebak dengan masing-masing terdiri atas 116 pengamatan lengkap (tidak ada yang dinyatakan sebagai ‘hilang’).
Berikut diberikan suatu teladan berkas data dengan beberapa peubah mengandung pengamatan-pengamtan kosong (missing data, missing values). Pada berkas data pengamatan-pengamatan kosong atau hilang tersbut ditanda dengan *.

MTB > Retrieve
‘C:\DATASET\SURCONTH\Bu&fumil.mtw’.
Retrieving worksheet from file:
‘C:\DATASET\SURCONTH\Bu&fumil.mtw’.
Worksheet was saved on 8/17/1999

MTB > INFO C1-13 C10-C18
Information on the Worksheet
Column Count Missing Name
C1 1735 0 KODEPROV
C2 1735 0 KODEKABU
C3 1735 0 PMUKIMAN
C10 1735 80 KONDAWAL
C11 1735 551 PRKSHMLS
C12 1735 869 UMRHMLP1
C13 1735 566 KELASBMI
C14 1735 483 KLASIUGR
C16 1735 869 TMPRK1HS
C18 1735 869 KMSIBU-1

Pengamatan-pengamatan tersebut mungkin berasal sebagai akibat logis dari adanya perintah ‘loncat’ pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, tidak ada data atau respons atau sebagai hasil logis dari penyuntingan seperti data semula ternyata di luar rentang keterandalan (merupakan data musykil) yang tidak dapat diralat, dan sebagainya.
Pilihan lain untuk mengetahui lebih rinci mengenai data mentah ialah dengan langsung me-lihatnya pada layar data. Keuntungan yang didapat dari menengok data pada layar data adalah kita langsung mengetahui peubah-peubah mana yang bernilai “integer”, peubah-peubah mana yang bernilai “floating” masing-masing pada kecermatan berapa desimal, dan peubah-peubah mana sebagai peubah-peubah bernilai “character” atau “alpha”.
Tabel
Data atau ringkasan-ringkasan data dapat juga disajikan ke dalam sel-sel suatu tabel silang berdimensi satu, dua atau banyak. Rangka tabel berdimensi tiga atau lebih tergantung pada susunan yang diinginkan. Sembarang peubah pembentuk tabel umumnya dikehendaki bernilai diskret (kategorik, cacah) atau dari hasil pengkelasan nilai-nilai peubah numerik. Perintah CODE misalnya dapat digunakan untuk keperluan pengkelasan. Kelas-kelas ujung dibuat bersifat tertutup.
Isi sel-sel tabel yang dikehendaki mungkin berupa data, frekuensi-frekuensi data, atau ringkasan-ringkasan data dari satu atau lebih peubah yang dikehendaki. Dalam istilah komputasi statistis dari Minitab peubah-peubah pembentuk suatu tabel dinamakan sebagai “classification variables), yaitu peubah-peubah pengklasifikasi, pentabel, penggantung atau pengurai. Sedangkan peubah(-peubah) yang dikehendaki memberikan statistik-statistik disebut sebagai “associated variable(s)”, yaitu peubah(-peubah) diasosiasi, tergantung atau diurai.
Ikhtisar disajikan dalam Tabel 2.4.1 dapat digunakan dalam mengenal informasi yang dapat diberikan oleh perintah-printah TALLY, TABLE dan DESCRIBE, maupun kelayakan peng-gunaan informasi untuk suatu peubah diurai sesuai dengan kemampuan dari skala peng-amatannya.
Sebelum memerintahkan Minitab membuat suatu tabel berkas data yang akan digunakan harus dibuka/diimpor lebih dahulu agar tampil dalam lembarkerja aktif.
Penyajian data mentah sembarang peubah ke dalam suatu tabel dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas dalam menu STAT  TABLES  CROSS TABULATION  DATA.
Bentuk umum perintahnya
MTB > Table C C ..... C
SUBC> Layout k k;
SUBC> data atau ringkasan data yang dikhendaki tercantum dalam sel-sel tabel.
Perintah-perintah dapat diberikan pada sesi menu utama melalui ‘pengklikan’ pada sesi jendela yaitu dengan menggunakan ‘mouse’.

Tabel 2.4.1. Ikhtisar informasi yang dapat diberikan oleh suatu menu/perintah Minitab dan kelayakan penggunaan untuk suatu peubah yang diuraikan



Bentuk umum perintah Minitab untuk memperoleh sajian data ke dalam suatu tabel satu dimensi adalah
MTB> TABLE C;
SUBC> DATA C C ... C
Teladan berikut
MTB> TABLE C30;
SUBC> DATA C31.
adalah untuk memperoleh suatu tabel berdimensi satu berdasarkan kategori-kategori atau kelas-kelas peubah C30 untuk data peubah peubah C31.
Sedangkan teladan berikut
MTB> TABLE C44 C43;
SUBC> DATA C45.
adalah untuk penyajian data sebaran jenis-jenis lokal (dalam bentuk sandi angka-angka) pepohonan hutan dari tingkat tumbuh kembang “semai” (C45) ke dalam suatu tabel dua dimensi: “Petak dalam jalur (C44) x Jalur (C43). Pengamatan dilakukan terhadap 10 x 6 = 60 petak contoh masing-masing berukuran 2.5 m x 2.5 m.
Teladan berikut
MTB> TALLY ‘JNSPOHON’;
SUBC> Counts;
SUBC> Percents.
dan
MTB> TABLE ‘JNSPOHON’;
SUBC> Counts;
SUBC> TotPercents.
setara.
SEKELUMIT FASILITAS MINITAB
Uraian yang diberikan di sini tidak dimaksudkan untuk mengajarkan komputasi statistis dengan menggunakan piranti lunak “Minitab for Windows”. Tetapi hanya sebagai pengetahuan dasar yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam memahami teladan-teladan diberikan diberikan dalam Anak-bab 2.4 dan Anak-bab 2.5 - yang berhubungan dengan uraian-uraian diberikan dalam Anak-bab 2.1 dan Anak-bab 2.2 serta Bab-bab setelah Bab 2 ini.
Kita kenali lebih dahulu beberapa dari fasilitas yang dapat diberikan piranti lunak yang kita gunakan dalam memahami dasar-dasar statistika. Perhatikan tayangan berikut, yaitu setelah kita buka Minitab:
Pada layar dapat Anda lihat ada tiga bahagian fasilitas, yaitu:
• Menu utama dan beberapa ikon perintah
• Jendela sesi (session window)
• Lembar-kerja (worksheet) untuk data

Jendela Sesi. Berfungsi memberikan tayangan keluaran operasi yang dilakukan. Tayangan dapat disunting atau disalin ke dalam berkas dari program seperti Microsoft Word atau Microsoft Excel.
Untuk memperoleh tayangan dari perintah-perintah yang digunakan dalam operasi jika belum aktif maka “Minitab prompt” harus diaktifkan. Ini dilakukan dengan membawa kursor ke menu utama “Editor”, kemudian ‘klik’ satu kali. Bawa kursor ke “Enable” command language, kemudian ‘klik’ satu kali. Pada jendela sesi tampil MTB >
Menu utama
Perhatikan adanya delapan menu utama, yaitu: File, Edit, Manip, Calc, Stat, Graph, Window dan Help. Masing-masing dari menu-menu utama terdiri atas sejumlah menu. Anda dapat mengetahui menu-menu apa saja yang tersedia dalam suatu menu utama dengan cara me-nempatkan kursor pada suatu menu utama yang dikehendaki kemudian “klik kiri” mause. Lakukan dan perhatikan menu-menu yang ditampilkan pada layar komputer! Telusuri!
Cara untuk mendapatkan rekaman elektronik dan hard copy dari hasil pekerjaan Anda itu dapat diminta kepada Instruktur/Tutor yang melayani Anda.
 Fungsi dari sebagian menu-menu tersebut kelak akan Anda ketahui juga dalam materi acara-acara yang diberikan dalam latihan-latihan yang Anda ikuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar